UNSOED Conferences, International Conference on Language, Linguistics, and Literature (COLALITE) 2020

Font Size: 
HISTORISITAS MUSIK KOPLO DULU DAN KINI: MUSIK KOPLO SEBAGAI IDENTITAS KELOKALAN BARU
Samudra Eka Cipta

Last modified: 2020-10-19

Abstract


Perkembangan Musik Koplo tidak terlpas dari usaha para musisi koplo untuk memperkenalkan musik koplo kepada khalayak luas. Berawal dari Dusun Kupang suatu perkampungan di tengah Kota Surabaya kemudian diperkenalkannya Musik Koplo sebagai ‘’musik rakyat’’. Musik Koplo sempat memiliki stigma negatif dikalangan masyarakat mengingat pembawaan musik koplo sangat mengandung unsur seksualitas dan tidak sedikit menampilkan adegan kurang sopan sesuai dengan norma dan nilai masyarakat. Terlebih para penonton musik koplo sering melakukan tindakan pelecehan terhadap musisi koplo sehingga musik koplo dianggap sebagai music yang kurang beretika saat itu. Beberapa perkembangan selanjutnya kemunculan musisi koplo seperti Nella Kharisma, Via Vallen, Vita Alvita, Jihan Audy, dan beberapa musisi lainnya dapat mengubah stigma negatiif masyarakat mengenai musik koplo. Pembawaan para musisi tersebut cenderung lebih sopan dengan menggunakan pakaian yang tertutup tanpa adanya tradisi ‘’saweran’’ serta didukung dengan kemampuan audio perekaman yang baik yang menggunakan teknologi digital. Ditambah lagu-lagu yang dibawa bertemakan tentang percintaan dikalangan anak muda sehingga musik koplo menjadi salah satu genre yang sangat diminati oleh kalangan muda hingga banyak anak muda yang kemudin meng-cover ulang musik koplo. Hingga pada akhirnya, musik koplo dapat diterima pada masyarakat luas.


Keywords


Musik Koplo, Jawa, Dangdut, Lokal, Historis